Adam Lallana mengatakan bahwa Brighton tidak akan terpuruk setelah kepergian Leandro Trossard ke Arsenal. Pemain timnas Belgia akan segera pindah ke Emirates Stadium dalam kesepakatan senilai 27 juta pounds.
Trossard telah menyetujui persyaratan pribadi yang diajukan oleh The Gunners dan tinggal menunggu pengumuman resmi. Kabarnya, manajemen Arsenal tengah berpacu dengan waktu untuk mendaftarkannya tepat waktu agar dapat menjadi bagian dari skuad yang akan bermain melawan Manchester United, Minggu (22/01/2022) malam WIB.
Kepergian pemain berusia 28 tahun itu merupakan yang terbaru dari sederet pemain berbakat yang meninggalkan Amex Stadium dalam beberapa tahun terakhir. Namun, Lallana tidak khawatir dan merasa Brighton akan baik-baik saja tanpa dirinya.
“Anda hanya perlu melihat tiga pertandingan terakhir tanpa dia [Trossard], saya pikir itu 5-1, 4-1 dan 3-0,” ucap eks gelandang Liverpool kepada Sky Sports.
Kemudian Lallana melanjutkan, bahwa siklus kepergian pemain ke klub lain dalam dunia sepak bola adalah hal yang lumrah. Ia bahkan sudah terbiasa ditinggal oleh para penggawa Brighton dan merasa mereka baik-baik saja.
“Jadi seperti yang saya katakan kepada Anda sebelumnya, para pemain dapat meninggalkan Brighton tetapi kami sudah cukup tanpa mereka.”
“Kami sudah cukup tanpa [Yves] Bissouma, [Marc] Cucurella, Ben White, Dan Burn, bahkan saat Neal [Maupay]. Jadi, jika Leo pindah, kami akan mengatasinya. Kami sudah mengatasinya,” tegasnya.
Trossard sempat dikabarkan berselisih dengan pelatih Brighton, Roberto De Zerbi, tak lama setelah kembali dari Piala Dunia. Ia bahkan sampai meninggalkan sesi latihan tim lebih awal.
Agen Trossard kemudian menuduh pelatih asal Italia itu ‘mempermalukan’ sang pemain. Namun, menurut De Zerbi sang pemain justru terlihat tidak memberikan kemampuan 100% dalam sesi latihan.
Lalu, Pelatih berusia 43 tahun meredakan situasi dengan membuka pintu bagi Trossard untuk kembali ke Skuad Brighton setelah mencoretnya saat menang atas Everton dan Liverpool. Tetapi, sang pemain tetap ngotot pergi.
“Saya tidak merasa telah membuat kesalahan dengan dia. Orang-orang di dalam Brighton tahu betul situasinya,” kata De Zerbi.
“Dia mengubah tim, tetapi dia harus memahami dan bekerja dengan sikap saya, dengan cara saya, karena saya adalah pelatih, saya yang memutuskan aturan di dalam ruang ganti,” tambahnya.