by

Manajer Chelsea Graham Potter Mengatakan Sekarang Timnya Belum Layak Bersaing

Manajer Chelsea Graham Potter mengatakan sekarang ini timnya belum layak bersaing meraih gelar juara dan untuk bisa mengubah hal itu mereka harus menderita terlebih dahulu.

Chelsea digadang-gadang bakal jadi pesaing Manchester City dan Liverpool musim ini. Apalagi performa mereka musim lalu lumayan oke.

Namun Chelsea tak tampil stabil. Pada akhirnya Thomas Tuchel dipecat dan digantikan Potter pada September 2022 kemarin.

Ia sempat menjalani start yang bagus bersama Chelsea. The Blues dibawanya melaju dalam sembilan laga tanpa tersentuh kekalahan.

Akan tetapi belakangan ini performa Chelsea mulai tersendat, khususnya di pentas Premier League. Mereka kalah dua kali beruntun.

Pertama, mereka kalah dari Brighton, tim yang sebelumnya ditangani oleh Graham Potter. Tak tanggung-tanggung, Chelsea dibekap 4-1.

Chelsea kemudian kalah lagi dari Arsenal. Skornya memang 1-0 akan tetapi permainan The Blues disorot karena kalah apik dibandingkan sang tetangga.

Skuat Chelsea saat ini dihuni banyak pemain top. Namun demikian Graham Potter justru mengatakan timnya sekarang ini masih belum siap untuk bersaing meraih gelar juara.

“Salah satu alasan untuk datang ke sini, salah satu dari banyak, adalah bahwa itu adalah klub sepak bola yang fantastis, berpotensi salah satu yang terbaik di dunia, dan yang dapat bersaing untuk setiap trofi utama,” bukanya seperti dilansir Goal.

“Tapi Saya pikir kita semua tahu bahwa kita tidak berada pada titik itu sekarang, dan kita belum berada di sana selama dua atau tiga atau empat tahun. Itulah kenyataan ketika Anda melihat tabel liga dan perbedaan poin antara dua tim teratas dan Chelsea,” terangnya.

Graham Potter kemudian membeberkan apa rencananya pada skuat Chelsea. Ia mengatakan akan membuat para pemain The Blues menderita.

Ia menyebut anak-anak asuhnya nanti harus bekerja ekstra keras, baik saat latihan maupun saat bermain di laga resmi. Sebab menurutnya hal itu akan membuat The Blues jadi lebih baik.

“Jadi oke, bagaimana Anda sampai di sana? Itu kerja keras, dan itu rasa sakit, dan itu penderitaan, dan itu bergerak maju, dan itu belajar, dan itu berkembang, dan itu hanya mendorongnya maju – Dan itulah mengapa kami di sini,” serunya.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed